Wahai rumput kering
temanilah aku disini
menyanyikan kidung kepiluan
Wahai desir angin yang kemarau
bawalah aku kembara bersamamu
menikmati teriknya kehidupan
Wahai daun-daun kering
timbunlah keping-keping hatiku
agar terkubur bersama rinduku
Aku t’lah lelah mengais
kar’na pedih yang kugali
tak cukup untuk mengubur rinduku padanya
Ku coba menembus batas rindu
agar dapat melupakannya
ku coba membangun benteng kasih yang lain
agar dapat menghimpit bayangnya
namun semua itu sia-sia
Aku hanya mampu terisak
di tanah kering berilalang
setandus rinduku padanya.
temanilah aku disini
menyanyikan kidung kepiluan
Wahai desir angin yang kemarau
bawalah aku kembara bersamamu
menikmati teriknya kehidupan
Wahai daun-daun kering
timbunlah keping-keping hatiku
agar terkubur bersama rinduku
Aku t’lah lelah mengais
kar’na pedih yang kugali
tak cukup untuk mengubur rinduku padanya
Ku coba menembus batas rindu
agar dapat melupakannya
ku coba membangun benteng kasih yang lain
agar dapat menghimpit bayangnya
namun semua itu sia-sia
Aku hanya mampu terisak
di tanah kering berilalang
setandus rinduku padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar