bila malam tak lagi menjaga

mengapa harus ku tangisi pagi
hanya karena usainya sebuah mimpi
tak dapatkah ku rasa hangat mentari
juga sejuknya tetes embun pagi?

mengapa aku takut cahaya
bila malam tak lagi dapat menjaga
membiarkan raga tak lagi berpeluk jiwa
membiarkan jiwa kembara dalam kelana
tiba waktuku
bangkit berjibaku
namun sayang hati mengelu
hingga jiwa serasa bisu
hingga sukma serasa beku

sudah...
sudah...
tak perlu lagi airmata tertumpah
tak guna lagi keluh kesah
tetapkan hati di dalam pasrah

diam dan mengalah...