DAPATKAH KAU RASA

apa yang ku tulis adalah rasaku
yang ku tuang dengan segenap hatiku
jangan kau baca dengan mata
namun bacalah dengan jiwa
aku berharap engkau mengerti rasaku

pergilah bila kau ingin...


Senin, 02 Februari 2009

ku pergi membawa bayangmu




Ku bentang hatiku
Seluas kasih yang ku miliki
Kurajut benangnya helai demi helai
Kutautkan satu demi Satu
Lembar demi lembar kutata di kebisuan

Lengkap sudah permadani hatiku
Dengan bunga-bunga kecil bertaburan diatasnya
Mawar dan melati jadi padu padan
Yang indah antara cinta dan kesucian
Indahnya cinta yang penuh duri
Dan sucinya hati untuk berkorban

Namun kusadari
Bunga-bunga itu mulai mengering
Kelopaknya mulai menghitam
Lembar demi lembar dan kuntum demi kuntum
Akankah kubuang bunga-bunga kering itu?

TIDAK!!!

Kan kusimpan.
Kujadikan rangkaian bunga kering yang indah

Hari ini
Kupungut satu demi Satu kuntum-kuntum yang mengering itu
Kan kusematkan disetiap bait syairku
Kan kupersembahkan untukmu setiap hari

Aku tahu kau memandangku dari kejauhan
Aku tahu hatimu bersedih
Aku melihat sinar matamu penuh luka
Bukan kebencian

Aku mengerti duri –duri ini terlalu tajam
Aku mengerti kau tak ingin terluka
Dan tak ingin siapapun terluka

Aku pergi
Bukan karena aku ingin pergi
Tapi aku juga tak ingin siapapun terluka

Ku ingin kau tahu
Aku pergi membawa bayangmu
Bila kau ingin melihat bayangmu dalam pelukku,
Bacalah bait demi bait syairku
Karna bayangmu ada disana
Dan selalu akan ada disana

Di dalam syairku
Di dalam hatiku
Di dalam nafasku
Di tetesan air mataku

Dan di setiap aliran darahku.

Aku pergi sayang
Aku tahu kau melihatku
Aku pergi dengan derai air mata dan do’a
SEMOGA KAU BAHAGIA.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar