DAPATKAH KAU RASA

apa yang ku tulis adalah rasaku
yang ku tuang dengan segenap hatiku
jangan kau baca dengan mata
namun bacalah dengan jiwa
aku berharap engkau mengerti rasaku

pergilah bila kau ingin...


Selasa, 17 Februari 2009

papa, jemput aku



Angin meniup sedikit kencang sore ini
Ku lihat bunga-bunga berguguran
di taman seberang kantorku
Gerimis mulai turun

Aku tersedak
Teringat peristiwa 25 tahun yang lalu
saat bunga-bunga kutaburkan
diatas gundukan tanah merah
di atas jasad orang yang sangat aku sayangi

Papa,
Sering ingin ku gambarkan raut wajahmu
namun bayangmu tak bisa hadir
di pelupuk mataku
saat itu aku masih terlalu kecil

Papa,
Tapi aku tak pernah lupa
masa-masa indah kita
kenangan-kenangan manis kita
saat aku berlari kearahmu
dan kau bentangkan kedua tanganmu
kau rengkuh aku
dan kita tertawa bersama

Papa,
Dulu engkau selalu berpesan padaku
“ anak papa ga boleh cengeng ya ! “
maafkan aku papa
saat ini aku sedang sangat bersedih
aku sering menangis
dadaku sakit, aku sering susah untuk bernafas

Papa,
andai engkau tahu
andai engkau melihatku
aku sedang sangat berduka

Papa,
aku ingin ikut bersamamu
aku ingin menyusulmu

Papa,
apakah disana sangat indah
apakah disana sangat damai
Papa,
jemput aku
bawa aku terbang bersamamu
ke sana
ke tempat yang tak terjangkau
oleh rasa kehilangan
oleh rasa sakit
dan kepedihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar