dulu engkau genggam tanganku
lantas kau tusukkan belati di dadaku
kau hunjam,kau tikam,kau robek seakan dendam
mengucur darah dan airmata pertanda luka
kini engkau kembali datang
kau rengkuh aku penuh sayang
kau peluk aku dengan tenang
hingga jiwa bagai sempurna
namun kanda...
mengapa pisaumu masih kau hunjam di dada?
tidakkah kau ingin mencabutnya?
cinta kita
antara kasih dan dusta
cinta kita
tak cukupkah hanya berdua?
cinta kita
antara aku kau dan dia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar