DAPATKAH KAU RASA

apa yang ku tulis adalah rasaku
yang ku tuang dengan segenap hatiku
jangan kau baca dengan mata
namun bacalah dengan jiwa
aku berharap engkau mengerti rasaku

pergilah bila kau ingin...


Jumat, 10 Juli 2009

tak kan pernah pudar


Jangan pernah berpikir ku ingin pergi
kar'na sesungguhnya akupun tak ingin pergi
namun hati ini seringkali tak mampu
meredam rasa cemburu yang membelenggu
walau ku tahu ku tak berhak untuk itu.

Ada bahagia yang mengalir
saat ku terima pesanmu,
saat ku dengar suaramu
dan saat rindu membasuh lukaku

Mengertilah..
rasa ini tak kan pernah pudar
walau mungkin aku jauh darimu
dan aku tak pernah mengingkari janjiku
selamanya dan selamanya.

aku ada walau tak terlihat
aku menjagamu dari tempat yang tak terlihat

Aku tahu



ku tahu t'lah kau coba menjaga hatiku
namun ku belum mampu menjaga perasaanku

ku kan pergi mengubur rasa ini
menenggelamkannya di dasar kali

aku kan kembali ke sana
ke duniaku yang gelap, dingin dan beku
di ruang hati yang kosong dan hampa

Tak kan ada lagi isak tangis
tak kan ada lagi air mata
ku kan membeku di sana
di sisa hidupku habiskan waktu.

prasasti kita



Aku kelu dalam bisu
dengan nada dan suara rancu
mengenang tajamnya tatap matamu
yang melelehkan hatiku

Tiada lagi rintih perih
tiada lagi kepedihan
karena jiwa ini telah pergi
tinggalkan raga yang tiada arti

Aku menyerah
mengcrystalkan hatiku kembali

jangan memintaku tersenyum lagi
karena aku t'lah kembali
ke duniaku yang dulu

Namun kan ku prasastikan
seluruh kenangan kita

lihatlah



Lihatlah,
pagi ini ku duduk di sini
ditempat biasa ku menunggumu
Tapi saat ini ku tak lagi menunggumu
kar'na ku tahu kau tak kan pernah datang

Lihatlah,
semua t'lah sirna
bunga-bunga tak lagi bermekaran
dan kupu-kupu entah pergi kemana

Pagi ini ku menghela nafas..
sanggupkah aku menjadi sosok yang lain
agar ku tetap bersamamu
mungkin aku berkata "bisa" padamu
tapi apakah kau ingin aku berdusta?

tak mampu


Ku hela nafas sedalam yang kumampu
Ku hempas dengan seluruh tenaga yang tersisa
Aku terjebak dalam rasaku

Terpekur ku memandang langit nan gulita
Sekelam hatiku tanpa cahaya

Ketegaranku mulai rapuh
Di simpuhmu aku mengaduh
Saat pedulimu menggugah hatiku
‘ku terjerembab di persimpangan

Aku lunglai
Berjalan gontai
Menyusuri hatimu yang tak mampu kuraba

Aku lelah
Terduduk dalam resah
Memandang bayangmu dari sudut lukaku
Mengharap hampiriku dengan segenggam mimpi
Lenakan anganku dalam sekejap
Sebelum ku tersadar di pagi hari.

Sesungguhnya t’lah ku coba berpaling dari rasa ini
Rasa yang begitu indah, namun juga begitu sakit
Namun aku tak sanggup berlari darimu
Dan kini aku terpuruk di kakimu
Mengharap belas kasih hatimu
Memapah lelahku ke peraduan