saat bibir terus berdusta
biarkan torehan mengutus kata.
saat telinga tak mampu mendengar
biarkan mata menatap binar.
aku merangkak dari kegelapan
dan akan kembali pada kegelapan
menikmati rasa dingin yang kosong
disudut kehidupan yang hampa
aku tertatih diantara tumpukan jelaga
yang membalut lukaku dengan kelamnya
aku terduduk tanpa isak
menatap pekat yang melekat
aku bisu tanpa sedu
setelah sekian lama air mengalir dari mata
dan tak seorangpun menyekanya
kini kering sudah tertiup waktu
ku bersimpuh tanpa do'a
mendekap luka tanpa rasa.
maafkan aku
atas gelimang dosa yg telah kulakukan
biarkan torehan mengutus kata.
saat telinga tak mampu mendengar
biarkan mata menatap binar.
aku merangkak dari kegelapan
dan akan kembali pada kegelapan
menikmati rasa dingin yang kosong
disudut kehidupan yang hampa
aku tertatih diantara tumpukan jelaga
yang membalut lukaku dengan kelamnya
aku terduduk tanpa isak
menatap pekat yang melekat
aku bisu tanpa sedu
setelah sekian lama air mengalir dari mata
dan tak seorangpun menyekanya
kini kering sudah tertiup waktu
ku bersimpuh tanpa do'a
mendekap luka tanpa rasa.
maafkan aku
atas gelimang dosa yg telah kulakukan