DAPATKAH KAU RASA

apa yang ku tulis adalah rasaku
yang ku tuang dengan segenap hatiku
jangan kau baca dengan mata
namun bacalah dengan jiwa
aku berharap engkau mengerti rasaku

pergilah bila kau ingin...


Selasa, 28 April 2009

menghitung hari


Butuh waktu berapa lamakah untuk bisa melupakanmu?

Selasa 28 April 2009 hari ke-1
Rabu 29 April 2009 hari ke-2
Kamis 30 April 2009 hari ke-3
Jum'at 01 Mei 2009 hari ke-4
Sabtu 02 Mei 2009 hari ke-5
Minggu 03 Mei 2009 hari ke-6
Senin 04 Mei 2009 hari ke-7
selasa 05 Mei 2009 hari ke-8
Rabu 06 Mei 2009 hari ke-9
kamis 07 Mei 2009 hari ke-10
jum'at 08 Mei 2009 hari ke-11
sabtu 09 Mei 2009 hari ke-12
Minggu 10 Mei 2009 hari ke-13
Senin 11 Mei 2009 hari ke-14
Selasa 12 Mei 2009 hari ke-15
Rabu 13 Mei 2009 hari ke-16
Kamis 14 Mei 2009 hari ke-17
Jum'at 15 Mei 2009 hari ke-18
Sabtu 16 Mei 2009 hari ke-19
Minggu 17 Mei 2009 hari ke-20
Senin 18 Mei 2009 hari ke-21
selasa 19 Mei 2009 hari ke-22
rabu 20 Mei 2009 hari ke-23
kamis 21 Mei 2009 hari ke-24
jum'at 22 Mei 2009 hari ke-25
sabtu 23 Mei 2009 hari ke-26
Minggu 24 Mei 2009 hari ke-27
Senin 25 Mei 2009 hari ke-28
selasa 26 Mei 2009 hari ke-29
rabu 27 Mei 2009 hari ke-30
kamis 28 Mei 2009 hari ke-31
Jum'at 29 Mei 2009 hari ke-32
sabtu 30 Mei 2009 hari ke-33
minggu 31 Mei 2009 hari ke-34
senin 01 Juni 2009 hari ke-35
selasa 02 juni 2009 hari ke-36
rabu 03 juni 2009 hari ke-37
kamis 04 juni 2009 hari ke-38
jum'at 05 juni 2009 hari ke-39
sabtu 06 juni 2009 hari ke-40
minggu 07 juni 2009 hari ke-41
senin 08 juni 2009 hari ke-42
selasa 09 juni 2009 hari ke-43
rabu 10 juni 2009 hari ke-44
kamis 11 juni 2009 hari ke-45
jum'at 12 juni 2009 hari ke-46
sabtu 13 juni 2009 hari ke-47
minggu 14 juni 2009 hari ke-48
senin 15 juni 2009 hari ke-49
selasa 16 juni 2009 hari ke-50
rabu 17 juni 2009 hari ke-51
kamis 18 juni 2009 hari ke-52
jum'at 19 juni 2009 hari ke-53
sabtu 20 juni 2009 hari ke-54
minggu 21 juni 209 hari ke-55
senin 22 juni 2009 hari ke-56
selasa 23 juni 2009 hari ke-57
rabu 24 juni 2009 hari ke-58
kamis 25 juni 2009 hari ke-59
jum'at 26 juni 2009 hari ke-60
sabtu 27 juni 2009 hari ke-61
sabtu 28 juni 2009 hari ke-62
minggu 29 juni 2009 hari ke-63
senin 30 juni 2009 hari ke-64
jum'at 31 juli 2009 hari ke-95
senin 24 agustus 2009 hari ke-119
sabtu 14 november 2009 hari ke 201
minggu 31 januari 2010 hari ke 279
selasa 23 februari 2010 hari ke 302

Pak Mario teguh mengirimkan pesan padaku :

" Adikku, hentikanlah pengejaranmu yang tidak benar."

" Adikku, hentikanlah penantianmu yang salah."

" Cinta yang besar adalah cinta yang membiarkan orang yang kamu cintai memilih sesuai dengan hatinya."

" Cinta yang besar adalah cinta yang tak membiarkan orang yang kamu cintai merasa terbebani dengan rasa cintamu."

" Cinta yang besar adalah cinta yang tak membuat orang yang kamu cintai takut dengan rasa cintamu."

" Adikku, hati yang ikhlas adalah jalan keluar dari semua masalah hatimu."

TERIMAKASIH PAK MARIO.
DO'AKAN SAYA SEMOGA TUHAN MENGKARUNIA SAYA SEBUAH HATI YANG IKHLAS.

Senin, 27 April 2009

surat terakhir


Kemarin aku masih berjalan
menyusuri lekuk liku sungai
menunggu engkau datang.

Hingga senja temaram,
malam menjemputku
namun aku tetap disana
menunggumu.

Samar-samar kulihat bayangmu
menghampiriku.
Tersenyum.
dan mengucapkan
“ selamat tinggal. “
Tiada sepatah katapun yang lain
yang engkau ucapkan padaku

Pergilah.
Jangan mengkhawatirkanku
(atau mungkin memang engkau
tak pernah mengkhawatirkanku)
aku ingin mengantarmu dengan senyumku
aku tak ingin engkau melihat airmataku lagi

Jangan pernah berpikir engkau menyakitiku.
Tidak.
Sama sekali tidak.
Engkau telah membuatku bahagia selama ini.
Engkau telah membuatku tersenyum.

Walaupun aku sering berharap
masih akan tetap bisa memandangmu
walau tak mungkin bisa bersamamu
namun aku tahu itu tak mungkin.
Aku tak ingin mengganggu hidupmu.
Aku ingin melihatmu bahagia

Aku akan berhenti menunggumu.
Aku takkan lagi menyusuri sungai ini.
Aku akan merenangi dinginnya sungai ini,
membiarkan arus menyeretku
ke muara, ke laut
atau mungkin ganasnya kedalaman
palung-palung sungai akan menelanku

Sesungguhnya banyak hal
yang ingin kusampaikan padamu.
Namun aku tak pernah bisa
mengatakannya padamu.
dan aku telah menulis sebuah novel panjang
tentang seluruh perjalanan hidupku
yang sebenarnya ingin kukirim padamu
dihari ulang tahun kamu.

Tapi ternyata kamu pergi
lebih cepat dari yang kukira.
Tapi bukan suatu masalah.
Aku akan menyimpan novel itu baik-baik.
agar suatu saat nanti
bila aku sudah kembali pada-Nya
akan ada seseorang yang menemukannya.
Dan semoga dia mengerti
kenapa aku begitu mencintaimu.

Aku sendiri tak tahu
apakah itu cinta, atau kasih sayang

Aku hanya ingin melihatmu bahagia.
Aku tak ingin engkau terluka.
Sepertinya cintaku terlalu besar
untuk membiarkanmu sakit.

Pergilah
Mungkin ini surat terakhir dariku.
Aku akan memandangmu dari kejauhan.
Kar’na aku tak lagi sanggup didekatmu
setelah ucapan selamat tinggal itu.

Jaga diri baik-baik.
Do’a ku selalu bersamamu.
Aku akan menghitung hari demi hari
sejak kepergianmu.
Bila aku telah berhenti berhitung,
berarti telah terjadi sesuatu padaku.
Atau mungkin aku telah bisa melupakanmu.

Jiwaku diatas sana.
Bersama bintang dan rembulan
Tersenyum memandangmu yang telah bahagia.

Jumat, 24 April 2009

di tepi sungai


Mentari mulai tersenyum diufuk timur
membangkitkan kabut-kabut tipis
yang mulai menggeliat dari tidurnya
melayang perlahan tinggalkan bumi.

Sinar keemasan menyelimuti alam
Memantulkan cahaya berkilauan
dari embun pagi yang bergelayut didedaunan.

Ku telusuri sepanjang tepian sungai
dengan airnya yang jernih bergemericik.
Rumput-rumput perdu menghijau
terhampar indah

di sepanjang tepinya
jadi alas perjalananku.
Kembang aneka warna menambah semarak
keindahan pagi ini.

Sang bayu mengelus lembut pipiku
Mempermainkan rambutku
Dan mengusap kulitku dengan kesejukannya.

Aku tersenyum
Memandang jauh kedepan,
dan terus berjalan.

Tataplah mataku.
Ada damai disana.
Apapun keputusanmu,
aku akan tetap tersenyum.

Aku tetap disini.
Ditepi sungai ini.
Menunggu engkau datang
untuk menggenggam jemariku,
atau untuk mengucapkan selamat tinggal.


Bahagia


Satu kata dengan berjuta makna yang sering diguncingkan hampir oleh semua orang.Tapi aku yakin.Bahagia mempunyai banyak arti yang berbeda bagi banyak orang.Aku sendiri bahkan tak pernah mengerti arti kata bahagia.Seperti apa sesungguhnya yang dimaksud dengan bahagia.Satu hal yang dapat aku lakukan hanyalah menjalani hidup ini sesuai apa yang telah digariskan Tuhan.Aku terus mencoba melatih kesabaranku agar bisa pulih seperti dulu lagi.Memang terasa sangat berat buatku.Tapi aku harus terus mencoba, dan berusaha lebih keras lagi.

Seringkali aku tak sanggup mengontrol emosiku sendiri.Kadangkala terlalu sedih, terlalu marah, atau terlalu senang.Aku tahu itu kurang baik.Aku terus berusaha agar lebih dewasa.Aku ingin lebih baik dari hari ini.Aku tahu emosiku kadangkala mengganggu orang-orang di sekelilingku.Oleh sebab itulah aku pernah mengirim sebuah puisi “kata maaf untukku” kesemua sahabat-sahabatku.

Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang berarti untuk orang-orang yang juga berarti bagiku.Sesuatu hal yang wajar rasanya.Walaupun kadangkala hal itu dianggap terlalu berlebihan.

Sekarang aku tak mau mengukur kebahagiaanku dengan kebahagiaan orang lain.Aku ingin membuat ukuran untuk diriku sendiri.Aku tak akan bilang ukuran kebahagiaan.Karena aku tak mengerti arti kata bahagia.Aku hanya ingin merasa damai.Mungkin kamu tahu apa yang akan membuat hatiku damai? Aku ingin jauh dari teriakan, aku ingin jauh dari kemarahan, aku ingin jauh dari kebisingan, aku tak ingin melihat mata yang menatapku penuh amarah, melotot seakan ingin merobek hatiku.

Aku berharap ada senyum yang mengembang, ada bisikan lembut penuh pengertian, dan ada tatap teduh yang mendamaikan hatiku.Aku berserah pada Tuhan, dan aku berpikir untuk membayangkan bahwa semua orang tersenyum padaku, berbicara dengan lembut, dan menatapku penuh kasih. Itu yang aku lakukan saat ini. Dan terbukti itu membuatku lebih baik.

Aku tak ingin menjadi orang paling hebat di dunia ini.Dan aku juga tak ingin memiliki sesuatu yang paling bagus di dunia ini.Aku hanya ingin damai.Dan yang paling berat adalah berdamai dengan hatiku sendiri.

Banyak orang berpikir aku adalah seorang wanita yang sangat ambisius.Aku rasa itu salah.Keinginanku sesungguhnya sangat sederhana.Bahkan mungkin terlalu amat sangat sederhana sekali bagi orang-orang jaman sekarang.Tapi aku tak merasa malu.Karena aku ingin punya ukuran kedamaian bagi diriku sendiri.

Beberapa saat terakhir ini aku merasa sangat damai.(sejak aku membayangkan bahwa semua orang tersenyum padaku, berbicara dengan lembut, dan menatapku penuh kasih.)Dan aku berharap itu akan terus seperti itu.

Aku tak ingin lagi berharap banyak hal.Aku hanya akan melakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan.Aku juga tak ingin berpikir tentang apa yang akan aku dapatkan, atau apa yang akan hilang.Aku hanya ingin mengalir seperti air, tanpa berpikir sebanyak apakah diriku nanti di lautan atau dimuara.Aku percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi diriku.Juga orang-orang yang aku kasihi.

Aku ingin lebih memahami diriku, agar aku bisa lebih baik dari hari ini.Aku ingin mengingat hal-hal buruk yang pernah aku lakukan, agar jangan sampai terulang lagi.Dan aku selalu berdo’a agar bisa mempunyai sebuah hati yang ikhlas.Sebuah hati yang tersenyum dalam damai.Sebuah hati yang penuh syukur dan kepasrahan pada Tuhan.Dan semoga orang-orang yang aku kasihi juga hidup dalam damai.Amin…

Seperti Novel yang ku tulis (Indahnya sebuah kepasrahan).

Rabu, 22 April 2009

aaaaaaaahhhhhhhh



senyap pagi ini.
belum seorangpun menampakkan batang hidungnya.
sepi menyergap relung hatiku.

sayup-sayup kuputar lagu tear drop
dan aku tersenyum sendiri.

aaahhhhh....
andai kau tahu...
itu yang selalu kulakukan setiap pagi
mengawali hari-hari kerjaku.

aku rindu, dan sangat merindukanmu
namun aku tetap bahagia,
karena hari ini lebih baik daripada
beberapa waktu sebelum ini.
aku dapat memandangmu seperti dulu lagi.

ijinkan aku merindumu disetiap waktuku
.

Minggu, 12 April 2009

resah



fajar ini begitu indah
namun hati ini sangat resah
aku rindu, dan sangat merindukanmu

aku rindu tatap lembutmu
yang seakan menguliti tubuhku
menampakkan hatiku
yang t'lah meleleh oleh cintamu
(kar'na itu kutak sanggup menatap matamu)

sayang..
apakah kau pernah mengerti perasaan ini?
aku memujamu dan sangat mengagumi
ceriamu, canda tawamu, dan kelembutanmu.

ku s'lalu mendamba kelembutanmu
tiada lagi kata yang mampu
melukiskan rasa di hatiku
biarkan tatap mataku yang bicara

Jumat, 10 April 2009

bersamamu dalam mimpi



saat malam kian merangkak
saat gulita menyelimuti
saat hanya detak jam yg bergema
aku mulai pejamkan mata dan tersenyum

" terimakasih Tuhan.malam telah datang.
dan aku akan bersamanya dalam mimpiku."

aku bahagia dan teramat bahagia
engkau selalu hadir dalam setiap mimpiku.

saat fajar mulai menyibak
saat kicau burung mulai terdengar
saat kubuka mataku
hatiku pilu
aku harus melepas bayangmu pergi

sayang...
aku sangat merindukanmu
senyummu senantiasa menghiasi pelupuk mataku
candamu senantiasa terngiang ditelingaku.

tapi...kadang aku termangu..
kini tak pernah lagi kudengar candamu
yang entah menghilang kemana.

karena aku kah candamu menghilang??
maafkan aku sayang..
bila hadirku t'lah mengoyak hidupmu.

katakan padaku bila kau ingin aku pergi
aku ingin melihatmu seperti dulu lagi
penuh canda dan keriangan.
itu yang telah memikat hatiku

Rabu, 08 April 2009

ijinkan hatiku menangis


ada kepiluan yang tak mampu kuhapus
kala tak dapat kulihat bayangmu
dari sela-sela jendela hatimu

ijinkan hatiku menangis
menangisi ketidak berdayaanku
hidup tanpa cahayamu

aku mengerti dan sangat mengerti
tak kau ijinkan hatiku menangis untukmu
tak kau harapkan kasihku untukmu

namun tolong ajarkan padaku
harus bagaimana melupakanmu
harus bagaimana meninggalkanmu

bimbing aku untuk berlari
menjauh darimu
dan meninggalkanmu.

maafkan aku



Apa tak pernah kau dengar
Jerit lirih dalam hatiku

Apa tak pernah kau mengerti
Kepedihan ini

Mungkin terlalu banyak salah
Dan dosa yang tak kusadari

Maafkan aku atas semua salahku

Tulisanmu telah mengobati rinduku
setiap detik dan setiap waktu

sesungguhnya akupun tak ingin
mengatakan semua ini

Karena kutahu engkau kan
semakin membenciku

Biarlah hanya Tuhan yang mengerti hatiku

Kamis, 02 April 2009

salam rindu


Senja merangkak
Diantara gelayut mega-mega kelabu
Hening, bisu, kelu

Seranggapun enggan berdecak
Sang bayupun enggan berdesir
Sepi menyelimuti

Beku tak mampu menggeliat
‘tuk mencairkan kesepian panjang

Sepi dari tawa
Sepi dari canda
Sepi dari dendang
Sepi dari denting gitar

Semua bisu, senyap
Seakan mengilhami bulir-bulir kepedihan
Yang bergulir melindas kepingan hati.
Hati yang merindu.

Aku ingin pulang
Mengusir kesepian panjangku
Namun rumah kayu yang damai itu
Tak mengharap kepulanganku.

Apa yang dapat ku lakukan?

Ku goreskan tetesan darahku
Untuk mengukir rinduku
Diantara bait-bait yang ku tuliskan.

“ Salam rinduku “
untuk mama yang jauh di sana
dan untuk papa yang damai di sana




Rabu, 01 April 2009

kembali ku lihat



camar kecil mencicit riang
berputar-putar diatas sebuah danau yang indah
sesekali turun menukik agar jemarinya
dapat menyentuh sejuknya air danau

matanya berbinar penuh bintang
tiada lagi tanda kepedihan di matanya
tiada lagi titik air mata di kerlingnya

seekor kupu-kupu terbang menghampiri
dan bertanya padanya
" hai camar, kenapa engkau begitu riang?"
" aku t'lah dapat melihat danau teduhku kembali"
jawab camar kecil itu tersenyum ceria.

camar kecil terus bernyanyi dan berputar.

samar-samar pelangi mulai terlihat di ujung langit
keindahan makin nyata ditepi danau itu.
danau biru, camar kecil, kupu-kupu, dan pelangi
nuansa alam yang sempurna.

ku ingin disana
bersamamu
mendendangkan lagumu

ku ingin disana
terlelap dalam pelukmu
dalam damai yang nyata.

mungkinkah kau baca ?


kubaca syair demi syair
ku cerna kata demi kata
dan aku s'makin rindu suaramu
rindu petikan gitarmu.

ya...engkau terlihat namun tak "terdengar."
karna ku tak pernah mendengar kata hatimu
dari bibirmu yang indah.

engkau nyata seringkali di depanku
namun kadangkala aku tak mampu menatap matamu
namun aku sangat bahagia
jujur..
aku sangat bahagia t'lah dapat memandangmu

achhhhhhhh
andai pernah kau baca.
lembar rinduku untukmu...


apakah engkau pernah tahu?
lembar ini untukmu
dan hanya untukmu.
dan ku tak ingin seorangpun membacanya
kecuali dirimu.


engkau tahu sayang?
aku sering berharap
syair-syair indah itu untukku
dan hanya untukku.

rasanya t'lah habis seluruh kataku
tuk ungkapkan kerinduan ini.

sayang....
ku tunggu syairmu
disetiap denyut nadiku
" ku kan selalu merindumu "
tanpa batas waktu.